Bismillah, Semoga Mestakung

sumber: suarahaticom

sumber: suarahaticom

Awal 2021, mengawali lagi kehidupan baru. Sebetulnya, saya bukan tipe orang yang dinamis, walaupun cenderung suka belajar, tapi lebih konservatif, nyaman dengan satu tempat dan pekerjaan saja. Namun, Allah berkehendak lain, saya didorong untuk belajar banyak lagi ketika menempati tempat baru. Qodarullah.

Bismillah, menjadi ucapan pertama saat memasuki awal tahun dan tempat baru. Karena apapun yang kita lakukan, tidak akan berjalan tanpa izin Allah. Saya juga masih belum paham dengan situasi dan kondisi saat ini yang entah sampai kapan. Saya ingin menjalankan ketetapannya dengan sebaik mungkin. Belajar sedikit dan bertahap agar paham. Menjadi tantangan karena bertemu dengan lingkungan dan orang-orang baru yang insya Allah menjadi bagian dari support sistem. Walaupun sekilas akan tampak penuh tantangan dan motivasi.

Tidak pernah terbersit sebelumnya, karena saat 6 tahun lalu menginjak tempat baru, niat yakin akan tinggal selamanya. Karena jika baru lagi-baru lagi, pasti membutuhkan adaptasi dan adaptasi lagi. Ini yang cukup merepotkan dan loadingnya cukup lama bagi saya yang mengidap penyakit dusun hehe…

Melalui support sistem yang ada, saya meyakini, dan berusaha untuk lebih baik. Menyesuaikan dengan norma. Karena kita tidak bisa hidup sendiri, tidak bisa sukses sendiri. Jangan arogan jika kita akan melenggang sukses karena diri kita sendiri. Inilah substansi support sistem, bahwa langkah kita akan selalu berkorelasi kuat dengan langkah-langkah orang lain. Bahwa kita melangkah akan dibarengi langkah orang lain. Oleh karena itu menjadi keniscayaan harus banyak bertanya dan selalu menjadi pembelajar.

Jika support sistem telah terinternalisasi, maka disitulah terjadi mestakung. Allah senantiasa mengarahkan dan membimbing kita. Asal kita selalu berusaha untuk mencapai takdir sesuai ketentuan-Nya.

Catatan ini saya buat, agar bisa mengingatkan kembali, terus dan terus. Bahwa saya punya pekerjaan yang tertunda, tekad yang masih setengah jalan, memiliki draft yang tertunda, selama beberapa tahun. Juga utang sekolah yang harus saya bayar, baik berupa materil dan spiritual, selama setahun tanpa hasil karena pandemi. Dan semoga tekad semakin kuat, untuk istikomah, mencicil lembar-demi lembar hingga draft tersebut selesai.

Bismillah.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *